Seiring dengan majunya zaman
dan bertambahnya usia dari bumi ini, para pakar banyak berpendapat bahwa bumi
ini sudah tidak dapat di kategorikan kedalam planet yang masih sehat,
penyebabnya dirasakan oleh beberapa faktor yang menjadi penentu yang merubah
status bumi menjadi tidak sehat.
Berikut ini adalah sepuluh kategori yang menyatakan bahwa bumi tidak sehat :
1. Melelehnya es di Arktik
(Kutub Utara)
Studi terbaru memperkirakan bahwa perairan Arktik bisa meleleh dan bebas dari
es pada musim panas minimal 30 tahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Melelehnya es di Kutub Utara ini bisa memperkuat kecenderungan pemanasan global
dan membahayakan penghuni Kutub Utara sendiri, dari manusia hingga beruang
kutub.
2. Runtuhnya lapisan es
Antartika (Kutub Selatan)
Wilkins adalah salah satu dari sembilan lapisan es Antartika yang telah surut
atau runtuh dalam beberapa dekade terakhir. Lapisan es yang runtuh paling
dramatis adalah Larsen A dan B, yang runtuh secara tiba-tiba pada tahun 1995
dan 2002.
3. Lubang di lapisan ozon
Lapisan ozon melindungi penghuni bumi dengan menyerap sinar ultraviolet
berbahaya. Tapi banyaknya penggunaan bahan kimia dan polutan dapat membuat
lubang besar di lapisan ozon. Dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk dapat
memulihkan lapisan ozon seperti semula.
4. Meluasnya zona laut mati
Zona laut mati adalah kantong laut yang mana oksigen habis sehingga banyak
ikan, kerang dan spesien lain yang tidak dapat bertahan hidup, seperti terdapat
di Teluk Meksiko.
Zona ini terbentuk ketika pupuk tercecer dari sungai dan membuat banyak alga
(tumbuhan laut yang memproduksi oksigen) mati dan membusuk.
5. Krisis karang laut
Terumbu karang adalah habitat laut yang penting bagi kebanyakan spesies laut.
Tapi beberapa dekade terakhir, banyak terumbu karang yang mengalami krisis
karena adanya penangkapan ikan yang berlebihan, polusi laut, penyakit,
pemanasan dan pengasaman air laut.
Perairan samudera menjadi lebih asam karena menyerap karbon dioksida dari
atmosfer. Artinya, semakin banyak polusi udara, makin asam air laut.
6. Penebangan hutan
Kawasan hujan, khususnya hutan hujan merupakan bidang utama keanekaragaman
hayati, hutan juga menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Tapi laju
penebangan hutan secara global bisa mencapai sekitar 32 juta hektar per tahun.
Selain itu, kekeringan yang disebabkan oleh pemanasan global dapat memperburuk
situasi hutan di beberapa daerah.
7. Pencemaran air
Dua per tiga dari planet bumi ditutupi dengan permukaan air. Bila air tercemar,
tentu saja dapat menyebabkan makhluk hidup di bumi tidak bisa hidup. Dampak
pemanasan global juga mengubah pola ketersediaan air untuk minum dan pertanian.
8. Penumpukan gas rumah kaca di
atmosfer
Karbon dioksida dan gas penangkap panas lainnya adalah polutan yang dapat
meningkatkan emisi gas rumah kaca. Banyaknya gas buangan pabrik dan kendaraan
akan memperbanyak jumlah emisi gas rumah kaca ini.
9. Hewan terancam punah
Ketika habitatnya berubah dan terancam, hewan-hewan yang ada di dalamnya juga
mendapat tekanan. Daftar Merah 2008 dari spesies langka yang diterbitkan oleh
World Conservation Union mengidentifikasikan hampir 45.000 spesies yang
terancam punah.
10. Pesatnya laju pertumbuhan
penduduk
Pada tahun 2007, populasi dunia melebihi 6 miliar. Tahun itu juga menandai
pertama kalinya dalam sejarah lebih banyak orang tinggal di perkotaan daripada
daerah pedesaan. Enam miliar penduduk ini terus bersaing untuk mempertahankan
hidup dengan sumber daya alam yang sebenarnya terbatas, seperti air, makanan
dan bahan bakar.
Kehidupan bumi dalam hal baik dan buruk tergantung dari apa yang dilakukan oleh
manusia itu sendiri yang tinggal di dalamnya, mengelola bumi seharusnya sudah
menjadi tanggung jawab kita sebagai khalifahnya dimuka bumi ini.
Siapa yang menyangka
bahwa pendapatan seorang pengemis dapat melebihi pendapatan seorang buruh.
Banyak cara digunakan olehnya, mulai dari membuat penampilan lusuh, menggunakan
bantuan hewan, anak kecil, bahkan sampai menggunakan penyakit yang dideritanya
sendiri, seperti cacat fisik. kenyataannya pengemis di indonesia saja bisa
menghasilkan beberapa juta dalam sebulan. Tapi anda tahu berapa penghasilan
yang bisa dihasilkan pengemis di luar negeri dalam sebulan?
1.
Amerika
Amerika adalah negara yang sangat maju, tapi di lain sisi juga banyak yang
hidupnya berada di garis kemiskinan. bagi orang-orang seperti itu, mengemis
dianggap sebagai cara modern paling efisien untuk menghasilkan uang.
sebuah pasangan pengemis bernama Jason Pancoast dan Elizabeth Johnson
menggambarkan dirinya sebagai 'pengemis kaya'dari Oregon. pasangan ini bisa
menghasilkan $ 30-40.000 dalam setahun hanya dari mengemis. jika sedang sepi,
mereka dapat mengumpulkan $ 20 sampai $ 50 sehari, tetapi jika sedang ramai
penghasilan harian mereka dapat mencapai $ 300. Bahkan jika sedang beruntung
mereka dapat mengumpulkan uang $ 800 dalam sehari!!(kalo dirupiahin sekitar Rp.
7 juta-an) wow bayangkan.. gaji seorang manajer di Indonesia saja kalah dengan
pengemis..
2.
Inggris
di Sydney pekerjaan mengemis dilakukan oleh kaum 'homeless'. seorang pengemis
hanya membutuhkan duduk selama 16 jam perhari sambil menengadahkan tangannya di
kawasan ramai di daerah George and Market Sydney CBD dapat mengumpulkan uang
sebanyak $ 400 sehari atau setara Rp. 3 juta-an.
itu jika sedang beruntung, jika sedang sepi maka ia hanya mendapat $ 175 per
hari. pengemis disana menabungkan uangnya di bank seminggu sekali.
3.
Australia
di Sydney pekerjaan mengemis dilakukan oleh kaum 'homeless'. seorang pengemis
hanya membutuhkan duduk selama 16 jam perhari sambil menengadahkan tangannya di
kawasan ramai di daerah George and Market Sydney CBD dapat mengumpulkan uang
sebanyak $ 400 sehari atau setara Rp. 3 juta-an.
itu jika sedang beruntung, jika sedang sepi maka ia hanya mendapat $ 175 per
hari. pengemis disana menabungkan uangnya di bank seminggu sekali.
4.
Cina
Mengemis disana bukan lagi sebuah cara untuk mendapatkan makan atau bertahan
hidup, tetapi sudah menjadi pekerjaan rutin setiap harinya. sebuah survey di
cina, setidaknya terdapat 800 orang pengemis di Guangzhou saja. biasanya
pengemis disana melakukan pekerjaan itu karena sebuah kecacatan atau penyakit
yang dideritanya.
pemasukan harian mereka rata-rata mencapai 20 sampai 100 yuan, atau setara
dengan Rp. 30.000-150.000 sehari. dalam sebulan mereka bisa mendapatkan lebih
dari Rp. 4 juta.
5.
Arab
Arab merupakan salah satu negara yang sudah maju. biasanya pengemis2 disana
memanfaatkan moment disaat orang2 datang ke mesjid untuk sholat. seorang
pengemis pria mengatakan biasanya ia meninggalkan istri dan anak perempuannya
di depan mesjid untuk meminta-minta.
dan hal itu memang cukup efisien. dalam sehari ia bisa mengumpulkan uang
sebanyak 300 riyal, atau setara Rp. 700-an ribu. dalam sebulan pengemis2 itu
mampu mengumpulkan uang lebih dari 15 juta rupiah. bahkan ada seorang pengemis
yang tertangkap dan ketahuan menyimpan uangnya sebanyak $ 19.300.. wowwww...itu
setara 220 juta rupiah bro..!!
6.
Rusia
di Moskow, beberapa shelter dan rumah sakit adalah tempat bagi para pengemis.
pengemis2 disana biasanya merupakan orang2 yang kehilangan pekerjaannya ataupun
imigran gelap.
lebih dari setengahnya merupakan orang2 yang berusia dibawah 45 tahun. rata2
pengemis disana mndapat 200-300 rubles per jam. berarti dalam sehari mereka
dapat mengumpulkan uang sebanyak Rp. 880 ribu (kalo jam kerjanya cm 1o jam
lho). bahkan pendapatan mereka perbulannya dapat mencapai 80.000 rubles,atau
setara 23 juta rupiah..!! 7. Moroko
seorang pengemis wanita berusia 63 tahun mempunyai rekening tabungan di bank
dengan jumlah 320.000 dirham, atau setara dengan Rp. 332 juta!! dia jg
mempunyai perhiasan dan rumah yang bagus. wowww!!!
menurut sebuah penelitian, 62,4% pengemis disana adalah pengemis2 profesional.
mereka dapat mengumpulkan rata2 200 dirham atau setara Rp. 200 ribu dalam
sehari. itupun belum termasuk saat moment2 tertentu, yang biasanya bisa dapat
lebih banyak lagi. dalam sebulan rata2 mereka mendapat 6000 dirham (Rp. 6
juta-an).
8.
INDONESIA
wah.. ternyata pemasukan pengemis indonesia cukup tinggi jg loh bro.. seperti
yg kita udah sebutin diatas..
Cak To, pengemis asal surabaya, punya 2 sepeda motor, sebuah mobil CR-V, dan
empat rumah. semua itu didapatkannya dari hasil mengemis!!(bos pengemis
maksudnya..)
ya memang bkn dia sendiri yg meminta-minta. penghasilan yang ia dapat Rp 200
ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per
bulan.
waduh2..enak jg ya..ngga kerja bisa dpt uang bejibuuuunnn...
FAKTA :
Kerokan ternyata bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh
kapiler tepi yang berada dikulit. Tidak mengherankan, jika beberapa waktu
setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi. Kerokan akan
menimbulkan rasa sakit, tapi karena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka
dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit
pertama berkurang atau "terlupakan".
2. ANGIN DUDUK HARUS DIKEROK ATAU
DIPIJAT
FAKTA :
Apabila menderita angin duduk, jangan dipijat atau dikerok. Kejadian orang yang
meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penangan yang salah dapat
berakibat fatal. Hal yang harus dilakukan adalah : Pemberian oksigen dan obat
serta tindakan diagnostik khusus. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung
berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.
3. PENDERITA CACAR AIR ATAU CAMPAK
TIDAK BOLEH MANDI
FAKTA :
Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit
cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus
menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan
penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.
4. MANDI MALAM HARI MENYEBABKAN
REMATIK
FAKTA :
Hal ini tidak benar. Kalau kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan
mandi untuk kebersihan, tidak ada masalah mesdkipun mandi malam hari. Tetapi
pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat
5. KALAU DEMAM TIDAK BOLEH MANDI
FAKTA :
Dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat.
Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat
akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.
6. MEMAKAI PAKAIAN TEBAL / SELIMUT
KETIKA DEMAM
FAKTA :
Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39
derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang.
Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.
Apabila ahli
ma’ruf bercampur dengan ahli munkar, tanpa mengingkari mereka, maka ahli
ma’ruf itu sebagaimana halnya orang yang meridlai dan terpengaruh dengan
kemunkaran itu.
Setiap bulan Desember umat
Islam selalu dihadapkan fitnah yan bisa mengancam aqidahnya. Dengan
dalih toleransi dan kerukunan beragama, umat Islam diseret turut serta
terlibat dalam perayaan Natal bersama. Bahkan seolah menjadi ritual
wajib, pejabat yang menduduki jabatan publik harus ikut hadir.
Ironisnya, ada saja di antara tokoh umat yang menyerukan kebolehan
terlibat dalam perayaan Natal. Bahkan beberapa tahun lalu, ketua sebuah
ormas Islam mempersilakan semua fasilitas organisasinya minus masjid
digunakan sebagai perayaan Natal.
Haram Terlibat dalam Perayaan
Kufur
Bagi kaum Muslim seharusnya
senantiasa mengikatkan dirinya dengan hukum syara’. Dan hukum syara’
mengenai persoalan tersebut sesungguhnya telah jelas: haram. Kaum muslim
diharamkan melibatkan diri di dalam perayaan hari raya orang-orang
kafir, apapun bentuknya. Melibatkan diri di sini mencakup aktivitas:
mengucapkan selamat, hadir di jalan-jalan untuk menyaksikan atau melihat
perayaan orang kafir, mengirim kartu selamat, dan lain sebagainya.
Sedangkan perayaan hari raya orang kafir di sini mencakup seluruh
perayaan hari raya, perayaan orang suci mereka, dan semua hal yang
berkaitan dengan hari perayaan orang-orang kafir (musyrik
maupun ahlul kitab).
Ketentuan tersebut didasarkan
pada firman Allah swt: al-ladzîna lâ yasyhadûna al-zûr (QS
al-Furqan [25]: 72). Ayat ini menjelaskan tentang salah satu
dari sifat ‘ibâd al-Rahmân.
Menurut sebagian besar mufassir, makna kata al-zûr (kepalsuan)
di sini adalah syirik. Demikian papar al-Syaukani
dalam kitab tafsirnay,Fath al-Qadîr.. Ibnu
Katsir dalam tafsirnya Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm menyitir
pendapat beberapa mufassir seperti Abu ‘Aliyah, Thawus, Muhammad bin
Sirrin, al-Dhahhak, al-Rabi’ bin Anas, dan lainnya, memaknai al-zûr di
sini adalah hari raya kaum Musyrik. Lebih luas, Amru bin Qays
menafsirkannya sebagai majelis-majelis yang buruk dan kotor.
Sedangkan kata lâ
yasyhadûna, menurut jumhur ulama’ bermakna lâ yahdhurûna al-zûr, tidak
menghadirinya. Demikian penjelasan al-Syaukani
dalam Fath al-Qadîr.
Memang ada yang memahami ayat ini berkenaan dengan pemberian kesaksian
palsu (syahâdah al-zûr)
yang di dalam Hadits Shahih dikategorikan sebagai dosa besar.
Akan tetapi, dari konteks kalimatnya, lebih tepat jika dimaknai lâ yahdhurûnahu, tidak
menghadirinya. Sebab, dalam frasa berikutnya disebutkan: “Dan
apabila mereka melewati (orang-orang) yang mengerjakan
perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan
menjaga kehormatan dirinya” (TQS al-Furqan [25]: 72).
Dengan demikian, keseluruhan
ayat ini memberikan pengertian bahwa mereka tidak menghadiri al-zûr. Dan
jika mereka melewatinya, maka mereka segera melaluinya, dan tidak mau
terkotori sedikit pun olehnya (lihat Imam
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir,
juz 3, hal. 1346).
Berdasarkan ayat ini pula,
banyak fuqaha’ yang menyatakan haramnya menghadiri menghadiri perayaan
hari raya kaum kafir. Ibnu Taimiyyah
menyitir penjelasan beberapa ulama terkemuka mengenai persoalan ini.
Ahmad bin Hanbal berkata: “Kaum Muslim telah diharamkan
untuk merayakan hari raya orang-orang Yahudi dan Nasrani.“ (lihat
Iqtidhâ’ al-Shirâth
al-Mustaqîm, hal.201).Imam Baihaqi
menyatakan, “Jika kaum Muslim diharamkan
memasuki gereja, apalagi merayakan hari raya mereka.” (lihatIqtidhâ’
al-Shirâth al-Mustaqîm, hal.201).
Sedangkan Ibnu
Qayyim al-Jauziyyah dalam Ahkâm Ahl al-Dzimmah menyitir penjelasan yang
dikemukakanAbu al-Qasim al-Thabari.
Beliau berkata, “Tidak diperbolehkan bagi
kaum Muslim menghadiri hari raya mereka karena mereka berada dalam
kemunkaran dan kedustaan (zawr). Apabila
ahli ma’ruf bercampur dengan ahli munkar, tanpa mengingkari mereka, maka
ahli ma’ruf itu sebagaimana halnya orang yang meridlai dan terpengaruh
dengan kemunkaran itu. Maka kita takut akan turunnya murka Allah atas
jama’ah mereka, yang meliputi secara umum. Kita berlindung kepada Allah
dari murka-Nya, juz 1. hal. 235).
Pada masa-masa kejayaan
Islam, pemerintahan Islam saat itu –sejak masa Rasulullah SAW –, kaum
muslim tidak diperbolehkan merayakan hari raya ahlul Kitab dan kaum
musyrik. Dari Anas ra bahwa ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah,
mereka memiliki dua hari raya yang mereka rayakan, beliau pun bersabda:
“Sungguh Allah swt telah mengganti dua hari itu dengan dua hari yang
yang lebih baik daripada keduanya, yaitu Idul Adha dan idul Adha.”
(HR. Abu Dawud dan al-Nasa’i
dengan sanad yang shahih).
Pada masa pemerintahan
Khalifah ‘Umar bin al-Khaththab, beliau juga telah melarang kaum Muslim merayakan hari raya
orang-orang kafir. Imam Baihaqiy telah menuturkan sebuah riwayat dengan
sanad shahih dari ‘Atha’ bin Dinar, bahwa Umar ra pernah berkata, “Janganlah
kalian menmempelajari bahasa-bahasa orang-orang Ajam. Janganlah kalian
memasuki kaum Musyrik di gereja-gereja pada hari raya mereka.
Sesungguhnya murka Allah SWT akan turun kepada mereka
pada hari itu.” (HR. Baihaqi). Beliau juga mengatakan:
“Jauhilah musuh-musuh Allah pada di hari raya mereka.”
Jelaslah, Islam telah
melarang umatnya melibatkan diri di dalam perayaan hari raya orang-orang
kafir, apapun bentuknya. Melibatkan diri di sini mencakup perbuatan;
mengucapkan selamat, hadir di jalan-jalan untuk menyaksikan atau melihat
perayaan orang kafir, mengirim kartu selamat, dan lain sebagainya.
Adapun perayaan hari raya orang kafir di sini mencakup seluruh perayaan
hari raya, perayaan orang suci mereka, dan semua hal yang berkaitan
dengan hari perayaan orang-orang kafir (musyrik maupun ahlul kitab).
Melenyapkan Syubhat
Di antara ayat sering
digunakan untuk melegitimasi bolehnya mengucapkan selamat natal adalah
firman Allah Swt: “Dan
kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan,
pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”
(TQS Maryam [19]: 33).
Ayat ini sama sekali tidak
menunjukkan kebolehan mengucapkan selamat natal kepada kaum Nasrani. Di
dalam ayat ini memang disebutkan tentang keselamatan pada hari kelahiran
Isa. Akan tetapi, itu memberitakan keselamatan Nabi Isa ketika beliau
dilahirkan, diwafatkan dan dibangkitkan. Tidak ada kaitannya dengan
ucapan selamat Natal. Sebab, Natal adalah perayaan dalam rangka
memperingati kelahiran Yesus di Bethlehem. Sejak abad keempat Masehi,
pesta atau perayaan natal ditetapkan tanggal 25 Desember, menggantikan
perayaan Natalis Solis Invioti (kelahiran matahari yang yang
tak terkalahkan).
Telah maklum, bahwa keyakinan
Nasrani terhadap Isa as –yang mereka sebut Yesus– adalah sebagai Tuhan.
Dan keyakinan ini menjadi salah satu penyebab kekufuran mereka. Banyak
sekali ayat menegaskan hal ini, seperti firman QS al-Maidah [5]: 72, QS
al-Maidah [5]: 73-74).
Bertolak dari fakta tersebut,
perayaan Natal yang merayakan ‘kelahiran Tuhan’ merupakan sebuah
kemunkaran besar. Sikap yang seharusnya dilakukan kaum Muslim terhadap
pelakunya adalah menjelaskan kesesatan mereka dan mengajak mereka ke
jalan yang benar, Islam. Bukan malah mengucapkan selamat terhadap
mereka. Tindakan tersebut dapat dimaknai sebagai sikap ridha dan
cenderung terhadap kemunkaran besar yang mereka lakukan. Padahal Allah
Swt berfirman:“Dan janganlah kamu cenderung
kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api
neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain
daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.”
(TQS Hud [11]: 113).
Menurut Abu al-Aliyah, makna
kata al-rukûn adalah ridla. Artinya ridlaterhadap perbuatan
orang-orang zhalim. Ibnu Abbas memaknainya al-mayl
(cenderung).Sedangkan
menurut al-Zamakhsyari, al-rukûn tak
sekadar al-mayl, namun al-mayl
al-yasîr (kecenderungan ringan). Ini berarti, setiap Muslim
wajib membebaskan dirinya dari kezahliman. Bukan hanya dalam praktik,
namun sekadar kecenderungan sedikit saja sudah tidak diperbolehkan.
Jelaslah, haram hukumnya kaum
Muslim terlibat dalam perayaan hari raya kaum kaum kafir, baik Musyrik
maupun Ahli Kitab. Wal-Lâh a’lam bi al-Shawâb. (Abu
Burhan dan Abu Said)
Dewan Pimpinan Majelis Ulama
Indonesia,
Memperhatikan:
Perayaan Natal bersama pada akhir-akhir ini disalah-artikan oleh
sebagian ummat Islam dan disangkakan sama dengan ummat Islam merayakan
Maulid Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang ikut
dalam perayaan Natal dan duduk dalam kepanitiaan Natal.
Perayaan Natal bagi orang-orang Kristen adalah merupakan ibadah. Menimbang:
Ummat Islam perlu mendapat petunjuk yang jelas tentang Perayaan Natal
Bersama.
Ummat Islam agar tidak mencampur-adukkan aqidah dan ibadahnya dengan
aqidah dan ibadah agama lain.
Ummat Islam harus berusaha untuk menambah iman dan taqwanya kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tanpa mengurangi usaha ummat Islam dalam Kerukunan Antar Ummat
Beragama di Indonesia. Meneliti kembali:
Ajaran-ajaran agama Islam, antara lain: Bahwa ummat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan
bergaul dengan ummat agama-agama lain dalam masalah-masalah yang
berhubungan dengan masalah keduniaan, berdasarkan atas:
al-Qur’an surat al-Hujurat (49) ayat 13: “Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di
sisi Allah iaalah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
al-Qur’an surat Luqman (31) ayat 15: “Dan jika keduanya (orangtuamu)
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku-lah kembalimu, maka
Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
al-Qur’an surat al-Mumtahanah (60) ayat 8: “Allah tidak melarang kamu
(ummat Islam) untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” Bahwa ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan aqidah
dan peribadatan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama lain,
berdasarkan:
al-Qur’an surat al-Kafirun (109) ayat 1-6: “Katakanlah: Hai orang-orang
kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan
penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah
Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.”
al-Qur’an surat al-Baqarah (2) ayat 42: “Dan janganlah kamu
campur-adukkan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu
sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui.” Bahwa ummat Islam harus mengakui kenabian dan kerasulan
‘Isa al-Masih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka (ummat Islam)
kepada para Nabi dan Rasul yang lain, berdasarkan atas:
al-Qur’an surat Maryam (19) ayat 30-32: “Berkata ‘Isa: Sesungguhnya aku
ini hamba Allah. Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku
seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja
aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup. dan berbakti kepada ibuku (Maryam),
dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”
al-Qur’an surat al-Ma’idah (5) ayat 75: “al-Masih putera Maryam itu
hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya
beberapa Rasul dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa
memakan makanan (sebagaimana manusia yang lain). Perhatikan bagaimana
Kami menjelaskan kepada mereka (Ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan
(Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari
memperhatikan ayat-ayat Kami itu).”
al-Qur’an surat al-Baqarah (2) ayat 285: “Rasul (Muhammad) telah beriman
kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang
lain) dari Rasul-rasul-Nya,” dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan
kami taat.” (Mereka berdoa:) “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali.”” Bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih
daripada satu, Tuhan itu mempunyai anak dan ‘Isa al-Masih itu anaknya,
bahwa orang itu kafir dan musyrik, berdasarkan atas:
al-Qur’an surat al-Ma’idah (5) ayat 72: “Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putera
Maryam,” padahal al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah
Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga
dan tempatnya ialah neraka, tidak ada bagi orang-orang zhalim itu
seorang penolongpun.”
al-Qur’an surat al-Ma’idah (5) ayat 73: “Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang
tiga,” padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan
itu, pasti orang-orang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang
pedih.”
al-Qur’an surat at-Taubah (9) ayat 30: “Orang-orang Yahudi berkata:
“Uzair itu putra Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata: “al-Masih itu
putra Allah.” Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka
meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah
mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?” Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan ‘Isa,
apakan dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya, agar mereka mengakui
‘Isa dan ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. ‘Isa menjawab; “Tidak.”
Hal itu berdasarkan atas:
al-Qur’an surat al-Ma’idah (5) ayat 116-118: “Dan (ingatlah) ketika
Allah berfirman: “Hai ‘Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”” ‘Isa
menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang
bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentulah
Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku
dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib. Aku
tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang engkau berikan
kepadaku (untuk mengatakan)nya, yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan
Tuhanmu,” dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada
diantara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang
mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala
sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah
hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”” Islam mengajarkan Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala itu
hanya satu, berdasarkan atas al-Qur’an surat al-Ikhlas
(112): “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan
tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak
ada sesuatupun yang setara dengan Dia.” Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk menjauhkan diri
dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala
serta untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan,
berdasarkan atas:
Hadits Nabi dari Nu’man bin Basyir: “Sesungguhnya apa-apa yang halal itu
telah jelas dan apa-apa yang haram itu pun telah jelas, akan tetapi
diantara keduanya itu banyak yang syubhat, kebanyakan orang tidak
mengetahui yang syubhat itu. Barangsiapa memelihara diri dari yang
syubhat itu, maka bersihlah agamanya dan kehormatannya, tetapi
barangsiapa jatuh pada yang syubhat maka berarti ia telah jatuh kepada
yang haram, misalnya semacam orang yang menggembalakan binatang di
sekitar daerah larangan, maka mungkin sekali binatang itu makan di
daerah larangan tersebut. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai
larangan dan ketahuilah bahwa larangan Allah ialah apa-apa yang
diharamkan-Nya (oleh karena itu yang haram itu janganlah didekati).” Kaidah Ushul-Fiqih mengatakan: “Menolak
kerusakan-kerusakan itu didahulukan daripada menarik
kemaslahatan-kemaslahatan (jika tidak demikian sangat mungkin
mafasid-nya yang diperoleh, sedangkan mashalih-nya tidak dihasilkan).” Memutuskan
Memfatwakan: Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan
menghormati Nabi ‘Isa‘alaihissalam,
akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang telahditerangkan diatas.
Mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam hukumnya haram.
Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan
Natal.
Jakarta, 1 Jumadil Awal 1401 H
7 Maret 1981
Komisi Fatwa
Majelis Ulama Indonesia
Ketua
K.H.M. Syukri G.
Sekretaris
Drs. H. Mas’udi