Rabu, 25 September 2013

Peran Mulia Bunda Yang Melahirkan Generasi Cemerla

Oleh Riana Magasing
Kekerasan dan pergaulan bebas menjadi potret buram kehidupan generasi muda saat ini. Tawuran antar pelajar, seks bebas, hamil diluar nikah, aborsi, perkosaan, pelecehan seksual dan peredaran VCD porno, narkoba dan HIV/AIDS menjadi perkara yang lumrah di kalangan remaja saat ini.
Padahal remaja merupakan generasi penerus yang akan menerima tongkat estafet perjuangan dimasa mendatang.
Sederet potret buram generasi muda saat ini membuat kita bertanya, siapa yang akan membangun bangsa kedepan kalau generasinya saja sudah hancur. Data penelitian puslitbang Departemen Sosial RI menunjukkan kerusakan remaja dari segala sisi.
Kehidupan remaja (83%) mengkonsumsi minuman keras, (93,3%) remaja begadang malam, (100%) berbohong, (40 %) hubungan seks luar nikah, (46,7%) mencuri, (73,3%) penyalahgunaan narkoba, (33,3%) berjudi, (16,7%) kumpul kebo, (23,3%) melihat gambar porno, (3,3%) membunuh. (Budi Utomo: http://dullrohman.blogspot.com/07/2012).
Hal ini tidak bisa terlepas dari aturan hidup yang ada. Aturan yang berasaskan sekuler (pemisahan antara kehidupan dan agama) ini yang melahirkan generasi berkepribadian jauh dari iman dan takwa.
Pembentukan generasi juga tidak terlepas dari peran keluarga. Keluarga merupakan pondasi dasar dalam pembentukan kepribadian anak. Dari keluargalah muncul sosok-sosok generasi pemimpin yang berakhlak mulia.
Keluarga merupakan basis pendidikan utama bagi setiap manusia. Tetapi sistem kapitalis sekuler memaksa orang tua abai dalam proses pendidikan anak-anaknya karena sibuk bekerja.
Sistem saat ini mengkondisikan kaum ibu untuk meninggalkan kewajibannya sebagai umu warobatul bait dengan menyibukkan mereka dalam ranah publik dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Kebutuhan hidup yang semakin melambung tinggi, semua serba mahal dikarenakan sistem ekonomi yang digunakan adalah sistem buatan manusia sehingga tidak bisa menjamin kesejahteraan. Berbeda halnya dengan Islam.
Islam adalah satu-satunya konsep kehidupan yang telah mengangkat kedudukan perempuan sebagai ibu yang penuh kemuliaan. Peran penting seorang ibu dalam islam mempunyai kewajiban mendidik anak tentang perilaku dan budi pekerti yang benar sesuai syariat islam.
Anak diajarkan kalimat-kalimat yang baik, sikap sopan santun dan kasih sayang serta kepribadian yang dibangun diatas iman dan takwa. Islam juga memandang wanita adalah mahluk yang mulia karena dia memiliki peran yang luar biasa dalam membentuk kepribadian generasi.
Wanita ditakdirkan hamil, menyusui, diberi tanggung jawab mengurus suami dan anak-anaknya di wilayah domestik.
Perbedaan tugas ini bukan berarti membedakan kasta, martabat, apalagi diskriminatif seperti yang didengungkan masyarakat barat (persamaan gender) justru peran ibu dan ayah dalam islam ibarat neraca keseimbangan yang akan menciptakan harmonisasi dalam keluarga.
Disamping itu, islam juga mengatur permasalahan ekonomi . Islam mewajibkan Negara untuk memenuhi seluruh kebutuhan primer rakyatnya sehingga kesejahteraan akan mudah untuk didapat.
Generasi unggul dan cemerlang bisa terlahir karena pola pendidikan yang benar, salah satunya dengan peran keluarga terutama peran ibu.
Hal ini hanya bisa terwujud ketika islam dijadian pedoman kehidupan dibawah naungan khilafah, karena sistem kapitalisme-sekulerisme hanya bisa menjamin kerusakan saja.
Oleh karena itu kita selaku umat muslim harus senantiasa memperjuangkan penegakkan syariah dan khilafah dalam kehidupan

Selasa, 30 Juli 2013

Baca dan Amalkanlah Selalu Isi al-Quran

Baca dan Amalkanlah Selalu Isi al-Quran

Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain (HR al-Bukhari).

Sejatinya setiap Muslim adalah pengemban al-Quran. Mengemban al-Quran sama dengan mengemban dakwah. Sebab, al-Quran turun kepada Baginda Nabi saw. memang untuk didakwahkan. Allah SWT. berfirman:

نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ ﴿١٩٣﴾ عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ ﴿١٩٤﴾
Al-Quran itu dibawa turun oleh Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (TQS asy-Syu’ara [26]:193-194).

Karena itu, sudah selayaknya setiap Muslim senantiasa berinteraksi dengan al-Quran, ‘bersahabat’ dengan al-Quran, bahkan selalu merasa sangat bergantung pada al-Quran. Sebagaimana seorang prajurit di medang perang sangat bergantung pada senjatanya, demikian pula seharusnya pengemban dakwah; selalu bergantung pada al-Quran. Apa jadinya prajurit berperang tanpa senjata? Apa jadinya pengemban dakwah ‘berlaga’ di medan dakwah tanpa al-Quran di hati dan pikirannya?
Banyak sekali hadis Nabi saw. yang menekankan tentang perlunya setiap Muslim, apalagi pengemban dakwah, untuk selalu membaca, mengkaji, memahami, menghapal dan mengamalkan al-Quran. Bahkan sering Baginda Nabi saw. mengutamakan sebagian Sahabat atas Sahabat lainnya karena keunggulan sebagian mereka atas sebagian yang lain dalam hal penguasaan dan pengamalan mereka terhadap al-Quran.
Dalam sejarah, ketika Nabi saw. hendak mengirim seorang utusan ke suatu wilayah, misalnya, beliau biasanya memilih Sahabat yang paling banyak hapalan al-Qurannya. Ketika hendak mengubur para syuhada Perang Uhud, Nabi saw. pun memerintahkan untuk mendahulukan Sahabat yang paling banyak hapalannya. Begitu pula dalam hal kepemimpinan shalat berjamaah. Nabi saw. bersabda:

يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ
Hendaklah yang memimpin suatu kaum adalah orang seorang yang paling banyak membaca/menghapal/mengamalkan Kitabullah (HR Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibn Majah).

Baca dan Amalkanlah Selalu Isi al-Quran

Baca dan Amalkanlah Selalu Isi al-Quran

Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain (HR al-Bukhari).

Sejatinya setiap Muslim adalah pengemban al-Quran. Mengemban al-Quran sama dengan mengemban dakwah. Sebab, al-Quran turun kepada Baginda Nabi saw. memang untuk didakwahkan. Allah SWT. berfirman:

نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ ﴿١٩٣﴾ عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ ﴿١٩٤﴾
Al-Quran itu dibawa turun oleh Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (TQS asy-Syu’ara [26]:193-194).

Karena itu, sudah selayaknya setiap Muslim senantiasa berinteraksi dengan al-Quran, ‘bersahabat’ dengan al-Quran, bahkan selalu merasa sangat bergantung pada al-Quran. Sebagaimana seorang prajurit di medang perang sangat bergantung pada senjatanya, demikian pula seharusnya pengemban dakwah; selalu bergantung pada al-Quran. Apa jadinya prajurit berperang tanpa senjata? Apa jadinya pengemban dakwah ‘berlaga’ di medan dakwah tanpa al-Quran di hati dan pikirannya?
Banyak sekali hadis Nabi saw. yang menekankan tentang perlunya setiap Muslim, apalagi pengemban dakwah, untuk selalu membaca, mengkaji, memahami, menghapal dan mengamalkan al-Quran. Bahkan sering Baginda Nabi saw. mengutamakan sebagian Sahabat atas Sahabat lainnya karena keunggulan sebagian mereka atas sebagian yang lain dalam hal penguasaan dan pengamalan mereka terhadap al-Quran.
Dalam sejarah, ketika Nabi saw. hendak mengirim seorang utusan ke suatu wilayah, misalnya, beliau biasanya memilih Sahabat yang paling banyak hapalan al-Qurannya. Ketika hendak mengubur para syuhada Perang Uhud, Nabi saw. pun memerintahkan untuk mendahulukan Sahabat yang paling banyak hapalannya. Begitu pula dalam hal kepemimpinan shalat berjamaah. Nabi saw. bersabda:

يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ
Hendaklah yang memimpin suatu kaum adalah orang seorang yang paling banyak membaca/menghapal/mengamalkan Kitabullah (HR Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibn Majah).

Senin, 08 Juli 2013

Jadwal Imsyakiyah 1434 H

Aulia Advertising Aulia Advertisinh Jadwal Imsyakiyah Ramadhan 1434 H
Catatan: id=426 adl. Wilayah Tangerang Selatan, Banten, untuk wilayah lain silahkan id diganti (kode terlihat address bar)

Selasa, 02 April 2013

Nutrisi Saat Anak Muntah dan Diare


Sebelumnya saya jelaskan sedikit mengenai muntah dan diare kemudian mengenai pola makan yang baik agar Ananda selalu sehat.

Muntah

Muntah adalah hal umum yang terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak. Biasanya berhubungan dengan penyakit atau kelainan struktural hal ini ditandai oleh dorongan kuat dari isi lambung.  Penting untuk membedakan muntah dari regurgitasi (gumoh), yang sering terjadi pada masa bayi. Regurgitasi adalah aliran bebas dari isi perut akibat kelebihan makan atau makan terlalu cepat biasanya vomume muntahnya sedikit dan ini tidak berbahaya.

Penyebab muntah
Pada bayi, muntah yang terus -menerus dapat disebabkan oleh infeksi atau kelainan bawaan. Sebaliknya, regurgitasi biasanya karena overfeeding/kelebihan makan, persiapan susu formula yang tidak tepat, menelan udara yang berlebihan, atau penanganan yang tidak benar setelah makan. Batuk berkepanjangan juga dapat mengakibatkan muntah pada orang dewasa atau anak.

Muntah merupakan gejala umum dari beberpa penyakit, gangguan metabolisme, keracunan makanan; dan kondisi lainnya. Muntah berulang dapat menyebabkan dehidrasi, syock, gangguan metabolisme, dan pertumbuhan yang lambat.

Diare
Diare-adalah buang air besar yang sering dan berair-bukanlah penyakit, melainkan gejala dari masalah yang mendasarinya.  Hal ini paling sering disebabkan oleh keracunan makanan.  Beberapa orang mengalami diare berulang atau diare kronis akibat gangguan penyerapan nutrisi tertentu. Misalnya mengalami laktosa intoleran (gula dalam susu masuk ke dalam usus besar (kolon) dalam bentuk utuh, kemudian difermentasi oleh bakteri yang menghasilkan gas hydrogen yang menyebabkan peyerapan air, kembung, dan diare).

CATATAN:

Dalam semua kasus diare berulang atau kronis dan muntah berulang, Ibu harus menghubungi  dokter sesegera mungkin.

Manajemen Diet bila Diare dan Muntah

Sebagian besar kasus diare yang ringan dengan durasi yang pendek dapat diatasi sendiri di rumah dengan langkah-langkah diet sederhana.

•    Hentikan makanan padat dan ganti cairan yang hilang dengan memberikan minuman hangat untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.
•    Minum setengah cangkir cairan setiap 15 menit.  Minuman yang dianjurkan meliputi air, air mineral, teh.
•    Kaldu yang bening juga dapat membantu mengganti garam dan mineral lainnya yang hilang ketika diare.
•    Ibu dapat membuat cairan rehidrasi sendiri yaitu campur  ¼ sendok teh baking soda,  sedikit garam, dan ¼ sendok madu atau 1 sendok ‘teh gula pasir dalam 250 ml gelas air atau teh.
•    Atau minum cairan oralit (yang ada dipasaran) sesuai anjuran.

Memperkenalkan makanan ketika anak mulai mau makan setelah Diare dan muntah
•    Perlahan-lahan perkenalkan makanan rendah serat. seperti krakers, roti, nasi lunak/bubur nasi, pisang, wortel dimasak, kentang rebus, dan ayam.
•    Pisang, nasi, apel yang dibuat saus, dan roti panggang terutama untuk anak-anak. Apel dan buah lainnya yang tinggi pektin (serat larut) membantu melawan diare.
•    Cobalah Bubur  dengan wortel  parut yang dimasak   (wortel tinggi pektin).
•    Makanan yang cocok lainnya adalah krakers dan nasi sup ayam, yang membantu untuk mengganti natrium dan kalium yang hilang.
•    Hindari produk susu sampai gejala hilang. Beberapa organisme yang menyebabkan diare sementara dapat mengganggu kemampuan untuk mencerna susu.
•    Hindari buah dari sitrus (jeruk, lemon, jeruk nipis)
•    Jangan mengkonsumsi buah-buahan mentah, sayuran tinggi serat (kangkung, sawi, kol) dan makanan berlemak sampai buang air kembali normal.
•    Hindari makanan yang digoreng

Anjuran untuk Ibu
Pastikan kebersihan dalam hal penanganan makanan untuk Ananda dan keluarga: cuci tangan yang bersih, cuci bersih bahan makanan, alat masak maupun alat makan dan menjaga kebersihan makanan yang tersaji.

Buatlah buku catatan sebagai alat untuk memonitor apa saja yang dikonsumsi Ananda. Catatlah apa saja makanan dan minuman yang dikonsumsi Ananda setiap hari, catat berapa banyak yang dimakan dan apa reaksi Ananda, sehingga ibu segera tahu bila ada yang tidak cocok dengan makanan/minuman (yang menimbulkan diare maupun muntah) dan Ibu dapat segera bertindak untuk menghentikan pemberian makanan atau minuman tersebut.

Bila Ananda sudah tidak diare dan muntah
Pola makan yang baik agar Ananda senantiasa sehat salah satunya adalah ibu harus memastikan kebutuhan nutrisi dan energi Ananda terpenuhi. Kebutuhan gizi usia 1-3 tahun adalah  sebagai berikut:
•    Energi: 1000 kkal
•    Protein: 25 gram
•    Kalsium 500 mg
•    Zat besi 8 mg

Nutrisi yang dibutuhkan
•    Karbohidrat: nasi, roti, kentang, pasta untuk zat tenaga dan memberi rasa kenyang

•    Protein: lauk hewani (telur, ikan, daging sapi, ayam/bebek, susu sapi); lauk nabati (tempe, tahu, kacang kedele, susu kedele) untuk pertumbuhan, antibodi dan daya tahan tubuh

•    Vitamin dan mineral: buah-buahan matang (pisang, alpukat, pepaya, melon) dan sayuran berwarna terang (wortel, brokoli, buncis, gambas, bayam) sebagai zat pengatur dan pelindung serta sumber serat

•    Lemak untuk sumber energi dan zat untuk melarutkan vitamin A, D, E, K.

Jumlah porsi yang dianjurkan dalam sehari untuk ananda:
•    Nasi lunak : 16-sdm
•    Lauk Hewani : 2-3 porsi ukuran sedang daging atau ayam, ikan kurang lebih sebesar kotak korek api bisa dicincang halus, masak matang
•    Lauk Nabati: 1 porsi (tempe dan tahu sebesar kotak korek api)
•    Sayur : 2 porsi  atau 2 mangkuk sedang –potong kecil-kecil
•    Buah : 3 porsi atau 1 pisang sedang dan setengah mangkok pepaya potong
•    Susu : 4 gelas: @ 150 ml= 600 ml
•    Margarin atau minyak untuk menumis: 1 sdm


Semoga bermanfaat


Pekerja Perempuan Alami Stres Lebih Berat di Kantor

Berita kompas.com
Rutinitas bekerja yang Anda lakukan setiap hari kerap memengaruhi tingkat stres yang dihasilkan. Apa pun pekerjaan yang Anda lakukan, gangguan stres pasti menghampiri setiap saat. Tenggat waktu yang ketat, jam kerja yang panjang, dan bos yang pemarah, adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut.
Selama ini digambarkan bahwa laki-laki lah yang terutama mengalami stres buruk, namun ternyata para perempuan juga mengalami hal yang sama. Bahkan, menurut sebuah studi baru-baru ini oleh American Psychological Association, sepertiga pekerja mengalami stres kronis terkait dengan pekerjaan mereka. Jika hal itu terjadi pada perempuan, rasanya wajar saja. Mengapa?
Survei, yang dilakukan pada 1.501 orang pekerja, menunjukkan bahwa kecil kemungkinan bagi perempuan untuk meningkatkan pencapaian karier mereka. Pasalnya, hingga saat ini mereka merasa hasil kerja mereka kurang dihargai, dan memperoleh gaji yang lebih rendah daripada laki-laki. Perempuan juga kerap mengalami ketegangan di tempat kerja, sedangkan pria tidak benar-benar mengalami masalah ini dalam skala besar.
Seperti yang diketahui, bahwa laki-laki dan perempuan masih mengalami kesenjangan dalam jumlah gaji meskipun bekerja pada level yang sama. Namun perempuan memiliki hak istimewa untuk cuti melahirkan selama tiga bulan, yang ternyata menimbulkan kecemburuan bagi kaum pria. Akibatnya, pria pun merasa memiliki hak untuk memberikan komentar miring mengenai pakaian yang kita kenakan atau bagaimana penampilan kita di kantor.
Tidak heran, para perempuan mengalami stres lebih berat saat mereka sedang bekerja dibandingkan para pria. Ada perasaan was-was bahwa posisi yang kita tinggalkan karena kita sedang cuti melahirkan akan digantikan orang lain, dan mengetahui bahwa rekan kerja pria dibayar lebih tinggi daripada kita.